Minggu, 19 Juni 2011

Macam Macam Najis


Macam-macam Najis
Najis ialah suatu benda kotor menurut syara’, misalnya :
  1. bangkai, kecuali manusia, ikan dan belalang
  2. darah
  3. nanah
  4. segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur
  5. anjing dan babi
  6. minuman keras seperti arak dan sebagainya
  7. bagian anggota badan binatang yang perpisah karena dipotong dan sebagiannya masih hidup.

1. Pembagian najis
Najis itu dapat dibagi menjadi tiga bagian :
  1. Najis Mukhaffafah (ringan) : ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibunya.
  2. Najis Mughallazhah ( berat) : ialah najis anjing dan babi dan keturunannya.
  3. Najis Mutawassithah ( sedang) : ialah najis yang selain dari dua najis tersebut diatas, seperti segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang , kecuali air mani, barang cair yang memabukkan, bangkai, juga tulang dan bulunya, secuali bangkai manusia dan ikan serta bilalang.
Najis Mutawassithah dibagi menjadi dua :
  1. Najis ‘ainiyah : ialah najis yang berwujud, yakni yang dapat dilihat.
  2. Najis hukmiyah : ialah najis yang tidak kelihatan wujudnya seperti bekas kencing, atau arak yang sudah kering dan sebagainya.

2. Cara Menghilangkan Najis
1.  barang yang kena najis mughallazhah seperti jilatan anjing atau babi, wajib dibasuh 7 kali dan salah satu diantarannya dengan air yang bercampur tanah.
2. barang yang terkena najis mukhaffafah, cukup diperciki air pada tempat najis itu.
3. barang yang terkena najis mutawassithah dapat bersuci dengan cara dibasuh sekali, asal sifat sifat najisnya (warna, bau, dan rasanya) itu hilang. Adapun dengan cara tiga kali cucian atau siraman lebih baik.

Jika najis hukmiyah (seperti bekas kencing) cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada  najis tadi.

3.      Najis Yang Dimaafkan (Ma’fu)
Najis yang dimaafkan artinya tak usah dibasuh/ dicuci, misalnya najis bangkai hewan yang tidak mengalir darahnya, darah atau nanah yang sedikit, debu, dan air lorong-lorong yang memercikan sedikit yang sukar menghindarkannya.
adapun  tikus dan cecak yang jatuh kedalam minyak atau makanan yang beku, dan ia mati didalamnya, maka makanan yang wajib dibuang itu atau minyak yang wajib dibuang itu ialah makanan atau minyak yang dikenainya itu saja. Sedangkan yang lain boleh dipakai kembali. Bila minyak atau makanan itu dalam keadaan cair, maka semua makanan dan minyak itu hukumnya najis.
4.      Istinja
segala yang keluar dari kubul dan dubur seperti kencing dan tinja, wajib disucikan dengan air hingga bersih.
5.      Adab Buang Air
  1. jangan ditempat terbuka
  2. jangan ditempat yang mengganggu orang lain
  3. jangan bercakap cakap kecuali keadaan terpaksa
  4. kalau terpaksa buang air ditempat terbuka, hendaknya jangan menghadap kiblat
  5. jangan membawa dan membaca kalimat Al-Qur’an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar